Desa Cisontrol merupakan Desa yang berada dalam wilayah Kecamatan Rancah dengan jarak + 45 km dari kota Kabupaten Ciamis dan terletak di Provinsi Jawa Barat. Desa Cisontrol memiliki luas wilayah 1.028.933 Ha dengan batas-batas administrasi sebagai berikut :
Utara : Desa Situmandala
Barat : Desa Rancah dan Desa Cileungsir
Selatan : Desa Bojonggedang dan Desa Mekarsari
Timur : Desa Sukasari
Bentuk wilayah Desa Cisontrol datar sampai berobak 10% dan berombak sampai berbukit 90%. Ketinggian wilayah desa dari permukaan laut adalah 35 m. Memiliki suhu maksimum 290 C dan suhu minimum 250 C.
Transportasi umum untuk menuju desa Cisontrol sulit didapat. Satu-satunya transportasi yang ada dari luar daerah adalah travel sedangkan untuk transportasi antar dusun adalah ojeg.
Potensi bencana di desa Cisontrol adalah tanah longsor mengingat topografi daerah ini berbukit-bukit dan dataran tinggi. Potensi ini menjadi rawan di saat musim penghujan.
1. Tata Pemerintahan
Desa Cisontrol terdiri dari 6 Dusun yaitu, Dusun Harjamukti, Dusun Kertajaga, Dusun Mandalagiri, Dusun Jetak, Dusun Kubang dan Dusun Sindangjaya. Dan terdiri dari 15 Rukun Warga (RW) dan 59 Rukun Tetangga (RT). Dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat, Desa Cisontrol dipimpin oleh seorang Kepala Desa bernama Bapak Rosand Setiawan, BA dibantu oleh Staf Desa, Lurah, Kepala Dusun, Ketua RW dan Ketua RT.
Lembaga-lembaga yang ada di Desa Cisontrol diantaranya :
– LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa)
– BPD (Badan Permusyawaratan Desa)
– MUI (Majelis Ulama Indonesia) tingkat desa
– Karang Taruna
– PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga)
Di desa Cisontrol kepemimpinan tertinggi adalah Kepala Desa yang dipimpin oleh Bapak Rosad Setiawan, BA. Kepala Desa membawahi Sekretaris Desa, beberapa Kepala Seksi yaitu: Seksi Pemerintahan, Seksi Pembangunan dan Seksi Kemasyarakatan. Selain itu, juga membawahi Kepala Urusan Umum dan Kepala Urusan Keuangan secara tidak langsung melalui Sekretaris Desa. Sebanyak 6 Kepala Dusun atau yang biasa disebut “rurah”, juga memiliki garis pertanggungjawaban secara langusng kepada Kepala Desa.
2. Data Demografis
NO. | USIA | JUMLAH |
1. | 0-4 tahun | 307 orang |
2. | 5-9 tahun | 502 orang |
3. | 10-14 tahun | 538 orang |
4. | 15-19 tahun | 542 orang |
5. | 20-24 tahun | 379 orang |
6. | 25-29 tahun | 501 orang |
7. | 30-34 tahun | 400 orang |
8. | 35-39 tahun | 436 orang |
9. | 40-44 tahun | 443 orang |
10. | 45-49 tahun | 523 orang |
11. | 50-54 tahun |
504 orang
|
12. | 55-59 tahun | 494 orang |
13. | 60 tahun keatas | 1167 orang |
3. Pendidikan, Ekonomi dan Kesihatan
- Pendidikan
Dalam hal Pendidikan masyarakat Desa Cisontol sudah tidak ada yang buta huruf lagi, karena ditunjang dengan adanya sarana pembelajaran yang semakin beragam, ditambah lagi adanya sekolah non formal sehingga bagi masyarakat yang kurang mampu dan ingin belajar tidak harus mengeluarkan biaya yang besar.
Sarana Pendidikan:
- TK 4 buah
- SDN 6 buah
- Madrasah Ibtidaiyah 1 buah
- SLB 1 buah
- SLTPN 1 buah
- Madrasah Tsanawiyah 1 buah
Kebanyakan masyarakat Cisontrol hanya melanjutkan pendidikan sampai tingkat SLTP saja. Sebagian masyarakat yang melanjutkan ke perguruan tinggi, tidak mau lagi kembali ke desa.
- Ekonomi
Kebanyakan mata pencaharian penduduk Desa Cisontrol berasal dari sector pertanian dengan rincian sebagai berikut: petani penggarap tanah (1418 orang) dan buruh tani (2114 orang). Selain itu mata pencaharian kedua terbesar adalah peternak seperti peternak sapi, kerbau, domba, kambing, ayam buras, dan itik/angsa. Mata pencaharian lain yang ada di Desa Cisontrol sebagai berikut 13 orang pengusaha besar/sedang, 23 orang pengrajin/industry kecil, 127 orang buruh bangunan, 82 orang pedagang, 46 orang pengangkutan, 91 orang Pegawai Negeri Sipil, 2 orang ABRI-PNS, 184 orang pensiunan.
- Kesehatan
Desa Cisontrol sudah memiliki fasilitas di bidang kesehatan yang sangat memadai. Adapun fasilitas kesehatan yang sudah dimiliki oleh desa Cisontrol ini adalah sebuah Klinik yaitu Klinik Purwa Sehat Yayasan Purwa Daksina dan sebuah Puskesmas Pembantu (PusTu). Untuk kelembagaannya sendiri, Klinik tersebut memiliki seorang dokter penanggung jawab, seorang perawat, seorang ahli farmasi, dan petugas administrasi.
Desa Cisontrol pernah mengalami banjir bandang akibat rusaknya bendungan. Oleh karena itu, data yang didapatkan hanya sampai bulan Januari 2010. Dari data yang diperoleh, angka kesakitan di desa Cisontrol cukup jarang. Masyarakat desa ini sudah mencerminkan gaya hidup sehat. Hal ini dapat dilihat dari keadaan rumah yang sudah memenuhi syarat rumah sehat, keadaan jamban yang sudah tidak lagi berada di luar rumah. Selain itu, jarangnya ditemui penyakit-penyakit yang berhubungan dengan kesehatan.
4. Sosial dan Budaya
Di salah satu dusun yaitu dusun Kubang berkembang satu kebudayaan seni karawitan yang langsung dipimpin oleh bapak kepala dusun. Di dusun Kertajaga, terdapat seni pembuatan golok dan perkumpulannya dinamakan Maranggi. Kesenian golok ini berkembang menjadi ‘home industry’ yang pemasarannya sudah melalui jaringan internet.
Makanan khas di daerah Cisontrol ini adalah seroja. Seroja merupakan makanan ringan yang terbuat dari tepung beras.
Kebiasaan gotong royong juga hidup dan berkembang dan hidup di daerah Cisontrol ini. Hal ini terlihat pada saat pengaspalan jalan dan pembersihan saluran air yang tertutup karena tanah longsor. Selain itu, ada juga kebiasaan Jumaat Bersih yang diadakan setiap minggu untuk membersihkan lingkungan RT, saluran air dan jalan.
Penduduk Desa Cisontrol Kecamatan Rancah 100 % beragama Islam. Kehidupan beragama sangat baik, rukun dan saling menghormati satu sama lainnya.
5. Permasalahan Sosial Kemasyarakatan
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari warga dan aparatur desa, kebanyakan penduduk Cisontrol terdiri dari masyarakat lanjut usia (lansia) yang berumur sekitar 40 tahun ke atas. Pemuda-pemudi di desa ini jumlahnya kurang, kebanyakan dari mereka pergi merantau ke luar kota dan tidak kembali ke desa ini lagi. Oleh karena itu, sumber daya manusia di desa ini terbatas.
Informasi lain yang didapatkan adalah di desa ini para lansianya sering mendapat penyakit rematik, asam urat, hipertensi dan diabetes. Karena faktor ekonomi, kebanyakan lansia ini tidak mau memeriksakan dirinya ke klinik, padahal pelayanan kesehatan di desa ini sudah cukup memadai.
6. Potensi Sumber Daya Alam
Sumber daya alam di desa ini adalah banyak terdapat tumbuhan albasia yang batangnya dapat digunakan untuk membuat kerangka dasar rumah dan perabotan. Harga batang pohon tersebut bisa mencapai sehingga 10 juta rupiah tergantung ukuran dan usia pohon itu.
Selain itu, mata pencaharian utama bagi penduduk di sini adalah petani padi. Maka, sebahagian lahan pertanian di desa ini adalah sawah.
Dari data budi daya ternak yang terdapat di desa Cisontrol, dapat kita ketahui bahwa ayam buras merupakan jenis budi daya ternak yang paling mendominasi di desa ini. Untuk ternak sapi dijual dengan harga Rp20.000-Rp25.000 per kg. Akan tetapi, cara penjualannya tidak dipotong melainkan dijual per satuan ekor. Penjualan sapi ini dilakukan di desa Situmandala setiap hari Selasa oleh makelar. Target pasaran hanya berkisar di wilayah Ciamis.
Meskipun di desa Cisontrol jauh dari pantai, tetapi di desa ini banyak terdapat kolam ikan yang dikelola oleh warga secara mandiri. Jenis ikan yang dipelihara adalah ikan mas, ikan mujahir, ikan lele dan ikan gurame. Luas lahan yang dipergunakan sebagai lahan perikanan adalah 142.800 m2. Hasil produksi perikanan tercatat 500 KWT. Sebagian besar warga menggunakan hasil produksi perikanan untuk dikonsumsi sendiri. Namun ada pula yang menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari antara lain dengan cara barter.